Politeknik KP Sorong

logo poltek baru
sea, sunset, dusk-7064686.jpg

Politeknik KP Sorong mulai berdiri pada tanggal 01 Mei 2001 dengan nama Akademi Perikanan Sorong (APSOR)1, yang sejak awalnya sampai saat ini beralamat di Jalan Kapitan Pattimura, Tanjung Kasuari – Suprau Kotak Pos 118, Distrik Maladummes, Kota Sorong, Provinsi Papua Barat. Dasar Pendirian Akademi Perikanan Sorong adalah KEPMEN-KP Nomor: KP.26.J/MEN/2001 tanggal 01 Mei 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Akademi Perikanan Sorong. Selanjutnya KEPMEN tersebut diperbaharui dengan KEPMEN KP Nomor : 56 dan PERMEN KP Nomor PER.45/MEN/2011 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Kelautan Nomor : KEP. 56/MEN/2002. Peresmian Pendirian APSOR dilaksanakan di Kampus APSOR oleh Sekretaris Jenderal DKP, Dr. Sapta Nirwandar.

Pada tahun 2001-2002, APSOR hanya mengelola dua program studi (Diploma III),

yaitu : Program Studi Teknologi Penangkapan Ikan (TPI) dan Program Studi Mesin dan Peralatan Perikanan (MPP). Pada tahun 2003, atas permintaan Dinas Perikanan Provinsi Papua, didirikan Program Studi Teknologi Aquacultur (TQ).

Pada tahun 2010, atas gagasan Kepala Badan SDM-KP, Bapak Prof. Syarif Widjaja, Ph.D., Frina menginginkan seluruh akademi di Lingkungan KKP hendaknya diubah dari pendidikan diploma professional menjadi pendidikan diploma vokasi, yaitu dari akademi menjadi politeknik. Upaya ke arah perubahan tersebut cukup sulit, dan dengan usaha kuat pada tahun 2014 perubahan menjadi Politeknik Kelautan dan Perikanan berhasil dilakukan. Pada tanggal 17 Oktober 2014 APSOR secara resmi berubah menjadi Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong (Politeknik KP Sorong).

Politeknik KP Sorong, sebagaimana APSOR sebelumnya beralamat yang sama, mengelola tiga program studi Diploma III, yaitu : program studi Teknik Penangkapan Ikan (TPI), program studi Mekanisasi Perikanan (MP), dan Teknik Budidaya Perikanan (TBP).2

Politeknik KP Sorong, sejak tahun 2001 hingga sekarang merupakan lembaga pendidikan tinggi yang menerapkan pola asrama (Boarding School). Kebutuhan hidup taruna/i selama masa studi, seluruhnya ditanggung oleh negara (KKP). Pembinaan ketarunaan menerapkan disiplin khas asrama, yaitu : hormat senior, sayang junior, patuhi dosen, jalankan ibadah, jalankan aturan kampus, serta selalu berkarya untuk kebaikan. Politeknik KP Sorong sejak berdirinya sudah mengalami suksesi kepemimpinan sebanyak enam kali. Kepemimpinan merupakan hal penting bagi organisasi, sehingga perlu dicatat dalam historis, agar terjadi transmisi kultur kepemimpinan secara berkesinambungan